Rabu, 29 Desember 2010

Strategi dan Operasional Humas


Strategi dan Operasional Humas
Pendahuluan
PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya (Cutlip, Center & Brown, 2000:4). Dalam kegiatannya Humas memberikan masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan management yang berhubungan dengan opini atau isue publik yang tengah berkembang. Dalam pelaksanaannya Humas menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya.
Menurut Cutlip & Center (dalam Kasali dan Abdurachman), proses PR Sepenuhnya mengacu kepada pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari: fact finding, planning, communication, dan evaluation (Abdurachman, 2001:31). Kasali mengadaptasinya menjadi : pengumpulan fakta, definisi permasalahan, perencanaan dan program, aksi dan komunikasi, serta evaluasi. (Kasali, 1984:33)
Fact finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum melakukan tindakan. Sedangkan planning adalah berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah itu. Dan communicating adalah rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan fakta atau data tadi, setekah itu evaluation adalah mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah tercapai atau belum.
Kasali menegaskan bahwa proses Humas memperlihatkan dengan jelas pelaksaan tugas PR bukan semata-mata melakukan aksi, melainkan membutuhkan rencana-rencana dan diikuti langkah-langkah pengendalian melalui proses
evaluasi. Dalam pelaksanaan suatu rencana seorang Humas perlu memiliki strategi management dan operasional setiap menjalakan rencana tersebut.
Definisi Strategi dan Operasional Humas
Kata strategi sendiri mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang. Artinya, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar.
Strategic management juga dimaksudkan agar perusahaan atau organisasi dapat dikendalikan dengan baik untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu hal yang paling dasar bagi setiap manajer di dalam perusahaan adalah mengetahui dengan pasti arah yang sedang dituju oleh perusahaan dan arah bagian yang dipimpinnya.
Oleh James Brian Quinn (1992:5), strategi diartikan sebagai “pola  atau rencana yang mengintergrasikan tujuan pokok, kebijakan, dan rangkaian tindakan sebuah organisasi ke dalam satu kesatuan yang kohesif”. Strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang, dan adopsi upaya pelaksanaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Istilah strategi manajemen sering pula disebut rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepan. Rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi praktisi Humas untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Dengan itu, kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaannya.
Sedangkan Operasional  merupakan penjalanan atau pengelolaan suatu program dari sebuah strategi baik secara teknisi maupun manjerial dengan tujuan yang diharapkan. Dengan ini Peranan Humas dalam organisasi atau perusahaan melakukan teknisi Komunikasi (Communi-cation-Technician) hal ini melaksanakan teknis operasional maupun manajerialnya, maka Humas beserta staffnya memiliki tanggung jawab serta wewenang untuk menyusun program atau kegiatan mulai dari pengumpulan data, menanalisis masalah, kemudian perencanaan sampai pengawasan atau penilaian terhadap hasil dari sebuah kegiatan tersebut yang dicapai baik secara kualitas mauun kuantitas.
Humas memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi organisasi atau perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan yang harmonis dengan stakeholdersnya agar perusahaan dapat mengembangkan kemampuannya mencapai misinya.
Langkah-langkah Strategi dan Operasional Humas
Pearce dan Robinson mengembangkan langkah-langkah strategi manajemen sebagai berikut :
1.    Menentukan misi perusahaan termasuk di dalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi, dan sasaran.
2.    Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya.
3.    Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum.
4.    Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihan-pilihan).
5.    Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan.
6.    Pemilihan strategi atas tujuan jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
7.    Mengembangkan tujuan tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan tujuan jangka panjang dan garis besar strategi.
8.    Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran (budget) dan memadukan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa yang memungkinkan.
9.    Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa depan.
Dari langkah-langkah Strategi Manajemen Humas diatas merupakan sebagai langkah dalam menyelaraskan program dan tindakan setiap komponen (bagian) perusahaan atau organisasi menuju suatu sasaran yang diharapkan. Penjalanan atau pengelolaan suatu target humas yang hendak dicapainya melakukan sebuah pengapdosian teknik-teknik management of objective (MBO) dan manajemen by objective of result (MOR) hal ini dilakukan untuk membantu kualitas Humas dalam suatu perusahaan atau organisasi.
MBO memberikan professional Humas dengan sumber umpan balik yang kuat. Dalam hal ini MBO dan MOR berhubungan dengan hasil-hasil Humas untuk penetuan target awal manajemen. Pada penerapannya suatu program-program MBO yang berbeda satu sama lain, kebanyakan dibagi dalam empat poin :
1.    Spesifikasi tujuan-tujuan organisasi dengan mencapai target penampilan organisasi.
2.    Konferensi antara superior (atasan) dan subordinate (bawahan) untuk menyepakati terhadap pencapaian tujuan.
3.    Kesepakatan antara atasan dan bawahan pada target yang konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi.
4.    Pengkajian secara periodik oleh atasan dan bawahan untuk menilai kemajuan menghadapi pencapaian tujuan.
Langkah-langkah pokok dari berbagai aspek pendekatan dan strategi komunikasi PR :
1.    To inform (menginformasikan)
2.    To explain (menerangkan)
3.    To suggest (menyarankan)
4.    To persuade (membujuk)
5.    To invite (mengundang)
6.    To convince (meyakinkan)

Fungsi Strategi dan Operasional Humas
Humas dapat memberikan kontribusinya dalam proses Strategi Manajemen melalui dua langkah, yaitu:
pertama, melakukan tugasnya sebagai bagian dari strategi manajemen keseluruhan organisasi dengan melakukan survey atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi, sarana, dan objective organisasi atau perusahaan.
Kedua, Humas dapat berperan dalam strategi manajemen dengan mengelola kegiatannya secara strategis.  

Dari hal ini pada Strategi dan Operasional Humas memiliki fungsi-fungsi dan konsepsi dari “manajemen humas” dalam suatu perusahaan sedang mengantisipasi dan menghadapi krisis. Dan fungsi utama manajemen humas adalah :
1.    Manajemen Mekanik, dari sebuah perencanaan, pengamatan sampai pengawasan humas terhadap suatu program atau kegiatan.
2.    Manajemen Dinamik, merupakan pengarahan, koordinasi, pengawasan agar terorganisasi untuk tercapainya tujuan sasaran perusahaan atau organisasi.
3.    Manajemen Relasi, suatu bentuk pendengaran pendapat, opini publik, saran dan ide yang mampu menciptakan iklim kondusif sebuah perusahaan atau organisasi, dari hal ini terciptanya kerja sama yang menguntungkan, memotivasi, yang bertujuan pada pencapaian sasaran dari perusahaan atau organisasi.
Sebagaimana fungsi dari manajemen itu sendiri baik perencanaan, pengorganisasian, penyusunan formasi, memimpin, dan pengawasan. Hal tersebut semata dilakukan untuk tercapainya suatu strategi dan operasional yang dijalankan humas dengan manajemen-manejemen yang terorganisir.
Maka dari hal diatas strategi dan operasional Humas berfungsi :
1) PR adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik,
2) PR merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi,
3) Publik yang menjadi sasaran PR adalah publik internal dan eksternal,
4) Operasionalisasi PR adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dan publiknya dan mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.
Aspek-aspek pendekatan atau Strategi Humas.
Disamping itu humas berfungsi untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara pejabat humas atau PRO dan masyarakat untuk mewujudkan tujuan bersama, melalui berbagai macam aspek-aspek pendekatan atau strategi humas, yaitu :
1.    Strategi Operasional
Melalui pendekatan kemasyarakatan dengan mekanisme sosial cultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Artinya pihak humas mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar, dan bukan sekedar hear mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang menjadi acuan dalam strategi operasional kehumasan.
2.    Pendekatan persuasif dan edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah timbale balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya, baik bersifat mendidik, dan memberikan penerangan maupun dengan melakukan pendekatan persuasif agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dsb.



3.    Pendekatan tangung jawab sosial humas
Menumbuhkan sikap bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan memperoleh keuntungan sepihak dari publik tetapi memperoleh keuntungan bersama yang terampil dalam memadukan keuntungan dengan motivasi tanggung jawab sosialnya.
4.    Pendekatan kerjasama
Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dan berbagai kalangan baik internal maupun eksternal hal ini diperoleh dari hubungan kerjasama dengan perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak maka terciptanya kerjasama yang optimal.
5.    Pendekatan koordinatif dan integratif
Untuk memperluas peranan humas atau PR dimasyarakat, maka fungsi humas dalam arti sempit mewakili lembaga atau institusinya, tetapi peranan lebih luas berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan ketahan nasioanl dibidang : politik, ekonomi, sosial budaya dan hamkamnas.

Tujuan Strategi dan Operasional Humas
Dalam setiap menjalankan suatu strategi dan operasional Humas memiliki tujuan-tujuan yang menyeleraskan program dan tindakan setiap komponen (bagian) perusahaan atau organisasi dalam menuju sasaran  yang diharapkan. Strategi manajemen juga dimaksudkan agar perusahaan atau organisasi dapat dikendalikan dengan baik untuk mencapai tujuannya.
Tujuan sentral PR adalah mengacu kepada kepentingan pencapaian sasaran (target) atau tujuan untuk menciptakan suatu citra dan reputasi postitif suatu lembaga. Pembentukan, pemeliharaan dan peningkatan citra dan reputasi positif harus didukung kebijakan dan komitmen pimpinan puncak. Strategi  dan operasional  harus dikoordinasi dengan strategi pemasaran,  strategi sumberdaya manusia dan strategi  keuangan. Strategi dan operasional berkait dengan fasilitas dan peralatan, sumberdaya dan perencanaan dan pengendalian operasi. Sebagaimana diketahui sebelumnya, public relations atau humas bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan “ citra yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi atau perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap para stakeholdersnya (khalayak sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal).
Dalam strategi operasional humas memantapkan fungsi kehumasan agar mengenai sasarannya dalam suatu tujuan organisasi. Maka,  aktifitas utama humas secara operasional seharusnya berada di posisi yang sedekat mungkin dengan pimpinan puncak organisasi. Diharapkan kegiatan humas akan tercapai. Sebagai berikut:
a.    Dengan posisi humas atau PR yang dekat dengan pimpinan tertinggi tersebut akan lebih mengetahui secara jelas dan rinci mengenai suatu sistem yang tepat mengenai pola, perencanaan, kebijakan, keputusan yang di ambil, visi dan arah tujuan  organisasi bersangkutan, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan dan informasi yang berasal dari lembaga tau organisasi kepada publik. Karena visi humas atau PR sebagi komunikator dan mediator harus mengetahui sejauhmana batas-batas pesan atau informasi yang dapat dipublikasikan, atau pesan informasi “ apa dan bagaimana” yang tidak bisa diungkapkan secra terbuka kepada publiknya, khususnya kepada kalangan pers dan media massa.  
b.    Agar aktivitas humas dalam mewakili lembaga atau organsisasi dapat dipertegas tentang batas-batas wewenag dan tanggung jawab dalam memberikan keterangan (sebagai juru bicara). Kemudian kegiatan humas atau PR akan selalu mengetahui secara jelas dari segi pelaksanaan, pengambilan keputusan atau kebijaksanaan pimpinan organisasi tersebut.
c.    Dimungkinkan untuk menghadiri setiap rapat atau pertemuan, agar dapat mengetahui suatu proses perencanaan arah dan tujuan organisasi yang hendak dicapai, baik dalam jngka pendek atau jangka panjang.
d.    Agar bisa berhubungan secara langsung dan segera dengan pimpinan puncak, tanpa melalui perantara pejabat atau departemen lain. Melaksanakan berbagai perencanaan, peranan komunikasi, atau dengan kewenangan agar mampu mengatasi berbagai masalah yang mungkin akan timbul tanpa diduga sebelumnya.
e.    Dalam menjalankan fungsi kehumasan secara proaktif dan dinamis untuk menghindarkan sikap reaktif atau (pasif) dalam berbagai masalah dan tantangan yang dihadapinya.
f.     Sebagai pembantu pimpinan puncak, maka pihak humas  berperan melakukan tindakan mulai dari memonitor, merekap, menganalisis, hingga mengevaluasi setiap reaksi(feedback) khususnya dalam upaya penilaian sikap tindak serta mengetahui persepsi masyarakat.
g.    Dapat secara langsung memberikan sumbang saran ide dan rencana atau program kerja kehumasan dalam rangka memperbaiki citra perusahaan publiknya.

Dari tujuan Humas diatas menghubungakan suatu tujuan akan strategi dan operasional humas dalam pencapaian tujuan, hal ini dimaksudkan strategi dan operasional humas tersebut mampu mengorganisir, mengawasi, merencanakan suatu program atau kegiatan dengan optimal.




Perumusan strategi dan Operasional Humas
Strategi yang efektif mencakup beberapa hal berikut :
1.    Objektif yang jelas dan menentukan
Semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan.Tujuan-tujuan spesifik bagi setiap unit bisa saja berubah karena sengitnya kompetisi, namun tujuan strategis untuk setiap unit/bagian harus tetap jelas sehingga member kesinambungan dan kohesi untuk pilihan-pilhan taktis pada kutun waktu pelaksanaan strategi.
2.    Memelihara inisiatif
Strategi itu mesti menjaga kebebasan bertindak dan memperkaya komitmen. Strategi itu mesti menetukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap peristiwa, bukannya bereaksi terhadap satu peristiwa.
3.    Konsentrasi
Startegi itu memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan tempat yang menetukan. Dengan begitu, kompetisi yang distingtif itu akan memberikan keberhasilan yang lebih besar dengan sedikit sumber daya dan menjadi landasan yang penting untuk perolehan (atau keuntungan) yang lebih tinggi dibandingkan dengan competitor.
4.    Fleksibilitas
Strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyangga dan dimensi sumber daya untuk fleksibilitas dan maneuver.


5.    Kepemimpinan yang memilki komitmen dan terkoordinasi
Strategi itu hendaknya memberikan kepemimpinan yang memilki komitmen dan tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.
6.    Kejutan
Startegi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kecepatan, kerahasiaan dan kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tak terduga.
7.    Keamanan
 Strategi itu mesti mengamankan sumber daya dan semua operasi penting organisasi.







Studi Kasus
Pada studi kasus ini dimaksudkan memberikan gambaran akan strategi dan operasional humas dalam menjalankan program yang terorganisir.
STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Studi Kasus Pegawai Operasional PT. Kereta Api (Persero)

Hubungan Masyarakat PT. Kereta Api DAOP I Jakarta merupakan unit yang dibentuk oleh pihak
direksi PT. Kereta Api. Salah satu tugas yang diemban adalah membina dan menjaga hubungan dengan publiknya, termasuk media massa. Press Relations harus selalu terbina dan terjaga baik oleh humas, karena humas merupakan juru bicara atau corong dari instansi. Baik dan buruknya instansi sangat tergantung dari peran humas dalam Berdasarkan hal tersebut, tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana press relation yang dilakukan oleh humas PT. Kereta Api DAOP I, melalui kegiatan apa press relations itu dilakukan, kemudian bagaimana pelaksanaan press relations tersebut. Untuk penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian sebagai studi kasus, yaitu Humas PT. Kereta Api Daerah Operasi I Jakarta. Dalam penelitian ini penulis mengacu pada pemikiran-pemikiran, pendapat-pendapat para ahli, definisi maupun konsep-konsep yang berkaitan dengan public relations, serta menggunakan acuan mengenai ketentuan-ketentuan apa yang dilakukan dalam membina hubungan antara humas dengan pubiknya, yaitu media massa (Press Relations).
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian Ini adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalul wawancara mendalam, penelitian lapangan, penelitian kepustakaan, dimana data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder kemudian hasil yang diperoleh penulis deskrifsikan. Terakhir dapat ditarik kesimpulan bahwa, Humas PT. Kereta Api DAOP I Jakarta telah mencoba berusaha dengan benar-benar menjalin hubungan yang baik dengan media massa melalui kegiatan- kegiatannya. Dimana tujuannya adalah agar hubungan yang telah terbina selama ini dapat terjaga, terlaksana dan dapat ditingkatkan, sehingga media massa selalu memberikan peniialan yang baik bagi Instansi., walaupun dalam kegiatan tersebut ada berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi.
Perusahaan Perseroan PT. KERETA API INDONESIA (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan jasa angkutan penumpang dan barang menggunakan kereta api. Pengelolaan perusahaan sudah mengalami masa yang panjang, mulai tahun 1945 Pemerintah Indonesia mengambil alih penguasaan atas sistem jaringan dan Perusahaan Perkeretaapian serta menasionalisasikannya menjadi Djawatan Kereta Api (DKA). Perusahaan ini telah berkali-kali mengalami perubahan status yakni berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), Perusahaan Jawatan Kereta Api ( PJKA), Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA) dan pada 1 Juni 1999 berubah status menjadi PT. KERETA API (Persero). Visi Perusahaan adalah mewujudkan kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi. Misinya adalah mewujudkan transportasi yang bersifat masal untuk pertumbuhan ekonomi, serta menunjang pembangunan sektor-sektor lain dan program pemerataannya.
Usaha yang dilakukan untuk menjadikan kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi adalah dengan cara meningkatkan efektivitas dan efisien pengusahaan serta investasi yang selektif untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan. Tujuan tersebut akan dapat dicapai bila didukung oleh Sumber Daya Manusia yang profesional, memiliki motivasi dan disiplin yang tinggi serta dilaksanakannya pengawasan yang tepat. Dibidang manajemen Sumber Daya Manusia yang sangat berperan dalam jasa angkutan kereta api adalah pegawai operasional terutama Masinis, Asisten Masinis, PPKA dan Kondektur. Terjadinya kecelakaan kereta api (PLH) berturut-turut pada triwulan pertama tahun 2000 menunjukkan adanya kelemahan, peralatan prasarana dan sarana, regulasi / operasi dan faktor manajemen.Dengan pengumpulan dan pengelolaan data mengenai pegawai operasional dan 3 (tiga) PLH tersebut dapat dilakukan analisis SWOT atas variabelvariabel aspek internal maupun aspek eksternal pegawai operasional. Analisis tersebut dilakukan terhadap 4 alternatif strategi. Berdasarkan pengkajian alternatif strategi terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pegawai operasional, serta batasan arahan strategi dapatlah disimpulkan Perumusan Strategi Pengembangan SDM A‚ A–Pegawai Operasional disertai penyusunan program jangka pendek, jangka sedang dan jangka panjang serta saran tindak lanjutnya.









Kesimpulan
Sebuah langkah Humas perusahaan atau organisasi dalam melakukan kegiatan intern maupun ekstern perusahaan atau organisasi. karena Strategi dan Operasional Humas:
·         Strategi sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang, dan adopsi upaya pelaksanaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
·         Sedangkan Operasional  merupakan penjalanan atau pengelolaan suatu program dari sebuah strategi baik secara teknisi maupun manjerial dengan tujuan yang diharapkan.
·         Sebagai fungsi humas dalam melakukan strategi dan operasional, yaitu:
ü  PR adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik,
ü  PR merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi,
ü  Publik yang menjadi sasaran PR adalah publik internal dan eksternal,
ü  Operasionalisasi PR adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dan publiknya dan mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.
·         Dan tujuan humas dalam strategi dan operasional humas mengacu kepada kepentingan pencapaian sasaran (target) atau tujuan untuk menciptakan suatu citra dan reputasi postitif suatu lembaga.



Kritik dan Saran
Kritik kami sebagai referensi tambahan bagi Humas perusahaan atau organisasi ataupun bagi kita semua yaitu, Seorang Humas layaknya bekerja sesuai dengan Profesi atau masih dalam jalurnya sehingga proses yang diharapkan bisa menjadi fungsi dan tujuan yang optimal. Dalam berstrategi serta mengoperasionalisasikan kegiatan kehumasan perlu diperhatikan kode-kode yang berlaku apa yang harus dilakukan agar pada nantinya tujuan dalam kegiatan yang dijalankan bisa menjadi harapan bersama. Tidak adanya miss communication, kesalahan tindakan, pengoperasionalisasian dan sebagiannya.
Adapun saran kami yang mungkin bisa menjadi referensi tambahan bagi semua, maksud dan tujuan dari kehumasan atau seorang humas perlu dipelajari lebih dalam lagi, sehingga pada saat aplikasinya bisa berjalan dengan baik. Dan masalah-masalah yang terjadi langsung ditindaklanjuti dengan langkah yang tepat sesuai cara kehumasan. Strategi dan operasional Humas menjadi baik jika terdapatnya kerja sama yang baik.





Daftar Pustaka
Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2004. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ruslan, Rosady. 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Iriantara,Yosal. 2003. Manajemen Strategis Public Relations. Bandung: Ghalia Indonesia.
Sumber Pustaka

2 komentar: